Kamis, 14 November 2013

konseling



Nama Kelompok :
Habiba                         G1B010091
Sahida Woro P.           G1B012021
Dhika Kusumasari B.  G1B012024
Niken Mawari P.         G1B012042
Agustin Citriya S.       G1B012049
RikkyPermana S P.     G1B012063
Moh Iqbal Agung P.   G1B012096

KONSELING
Istilah konseling berasal dari bahasa inggris “to counsel” yang secara etimologis berarti “to give advice” yang artinya memberi saran atau nasihat. Jadi pengertian konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan tingkah laku (Hallen, 2002).
Sedangkan Partowisastro menyebutkan definisi konseling dalam dua hal pengertian yaitu :
1.      Dalam arti luas. Konseling adalah segala ikhtiar pengaruh psikologis terhadap sesama manusia.
2.      Dalam arti sempit. Konseling merupakan suatu hubungan yang sengaja diadakan dengan manusia lain, dengan maksud agar dengan berbagai cara psikologis, kita dapat mempengaruhi beberapa fase kepribadiannya sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh sesuatu efek tertentu  (Partowisastro, 1984).
Dengan demikian, berdasarkan uraian definisi di atas dapatlah disimpulkan, definisi konseling secara sederhana yaitu konseling adalah bantuan yang diberikan kepada anak (counselee) dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan dengan wawancara yang dilakukan secara  face to face, atau dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan klien (counselee)  yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya (Partowisastro, 1984).
Konseling dibedakan menjadi dua yaitu konseling individu dan konseling kelompok. Konseling individu merupakan bentuk layanan bimbingan dan konseling antara klien dengan konselor dan mendapat layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang di derita oleh klien (Arda, 2013). Sedangkan konseling kelompok merupakan usaha bantuan yang diberikan pada individu dalam suasana kelompok yang bersifat pencegahan serta perbaikan agar individu yang bersangkutan dapat menjalani perkembangannya dengan lebih mudah serta merupakan salah satu bentuk konnseling dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberikan umpan balik (feedback) dan pengalaman belajar  (Keyla, 2011).
Gazda (1984) membedakan antara konseling kelompok dengan konseling individual, yaitu:
ASPEK
KONS KELOMPOK
KONS INDIVIDUAL
Jumlah konseling yang dibantu
Antara 5-10 orang.
Hanya seorang saja.
Hubungan antar pribadi dalam konseling
Hubungan antar pribadi terjadi antara aggota kelompok atau konseli dengan konselor dan antar sesama anggota atau konseli sendiri.
Hubungan antara pribadi terjadi antara konseli dengan konselor saja.
Tanggung jawab konseling
Konseli selain bertanggung jawab atas tingkah lakunya sendiri ia juga bertanggung jawab untuk membantu sesama konseli lainnya dalam kelompok. Proses saling membantu antar konseli ini memungkinkan mereka tidak terlalu tergantung pada konselor.
Konseli lebih banyak bergantung pada konselor saja.
Pusat perhatian
Konseli-konseli dalam konseling kelompok lebih memusatkan perhatian pada hal-hal yang terjadi pada kelompok (here and now)
Konseli lebih terpusat padahal-hal yang terjadi pada “there and then”
Reality testing
Memberi kesempatan kepada konseli untuk reality testing terhadap masalah-masalah mereka maupun perubahan tingkah laku yang ingin dicobanya.
Kemungkinan untuk mengadakan reality testing hanya terbatas pada konselor saja
Insight
Dengan adanya kemungkinan untuk mengadakan reality testing dalam konseling kelompok, maka perubahan tingkah laku sering tanpa disertai insight.
Diperlukan insight sebelum mengadakan perubahan tingkah laku yang nyata.
Suasana dalam situasi konseling
Adanya suasana permissive, acceptance, support, dan tekanan dari kelompok sering mempermudah konseli untuk mendiskusikan masalah yang dirasa sukar baginya.
Hanya mendapatkan suasana permissive, acceptance,dan support hanya dari konselor sehingga terkadang konseli sulit dalam mendiskusikan masalah yang sukar baginya.
(Ardilla, 2012)

Konseling individu
Keuntungan :
  • Waktu dan tempat lebih flexible, sesuai dengan persetujuan konselor dan konseling
  • Kerahasiaan lebih terjaga
  • Hubungan interpersonal lebih terjalin dengan baik
  • Tidak membutuhkan banyak alat dan bahan
  • Proses konseling dilakukan lebih mendalam ke titik masalah yang sedang dihadapi
Kekurangan :
  • Hanya melayani 1 orang saja
  • Tidak semua orang mau untuk melakukan konseling individual

Konseling kelompok
Keuntungan :
·         Bersifat praktis
·         Anggota belajar berlatih perilakunya yang baru
·         Kelompok dapat digunakan untuk belajar mengekspresikan perasaan, perhatian dan pengalaman
·         Anggota belajar ketrampilan sosial dan belajar berhubungan antarpribadi secara lebih mendalam dan
·         Mendapat kesempatan diterima dan menerima di dalam kelompok.
Kekurangan :
·         Tidak semua orang cocok dalam kelompok
·         Perhatian konselor lebih menyebar atau meluas
·         Mengalami kesulitan dalam membina kepercayaan
·         Konseling mengharapkan terlalu banyak tuntutan dari kelompok
·         Kelompok bukan dijadikan sebagai sarana berlatih untuk melakukan
·         Perubahan namun sebagai tujuan.





Dra. Hallen A, M.Pd. 2002. Bimbingan dan Koseling. Jakarta: Ciputat Pers.
Pastorwisastro, S.Psi. 1984. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah  Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Arda. 2013. Layanan Konseling Individu. www.mrarda.wordpress.com diakses tanggal 25 September 2013.
Keyla. 2011. Kelemahan dan Kelebihan Konseling.  www.ulankeyla.blogspot.com diakses tanggal 25 September 2013.
Ardilla, Arni. 2012. Konseling Kelompok  dan Konseling Individual. www.arniardilla.blogspot.com diakses tanggal 25 September

Tidak ada komentar:

Posting Komentar