Nama Kelompok :
Habiba G1B010091
Sahida Woro P. G1B012021
Dhika Kusumasari
B. G1B012024
Niken Mawari P. G1B012042
Agustin Citriya
S. G1B012049
RikkyPermana S
P. G1B012063
Moh Iqbal Agung
P. G1B012096
KONSELING
Istilah
konseling berasal dari bahasa inggris “to
counsel” yang secara etimologis berarti “to give advice” yang artinya memberi saran atau
nasihat. Jadi pengertian konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan
individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan tingkah laku
(Hallen, 2002).
Sedangkan Partowisastro menyebutkan
definisi konseling dalam dua hal pengertian yaitu :
1. Dalam arti luas. Konseling adalah segala ikhtiar
pengaruh psikologis terhadap sesama manusia.
2. Dalam arti sempit. Konseling merupakan suatu hubungan
yang sengaja diadakan dengan manusia lain, dengan maksud agar dengan berbagai
cara psikologis, kita dapat mempengaruhi beberapa fase kepribadiannya
sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh sesuatu efek tertentu (Partowisastro, 1984).
Dengan demikian, berdasarkan uraian
definisi di atas dapatlah disimpulkan, definisi konseling secara sederhana
yaitu konseling adalah bantuan yang diberikan kepada anak (counselee)
dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan dengan wawancara yang dilakukan
secara face to face, atau dengan cara-cara yang sesuai dengan
keadaan klien (counselee) yang dihadapi untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya (Partowisastro, 1984).
Konseling dibedakan menjadi dua
yaitu konseling individu dan konseling kelompok. Konseling individu merupakan
bentuk layanan bimbingan dan konseling antara klien dengan konselor dan
mendapat layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dalam rangka pembahasan
dan pengentasan permasalahan pribadi yang di derita oleh klien (Arda, 2013).
Sedangkan konseling kelompok merupakan usaha bantuan yang diberikan pada
individu dalam suasana kelompok yang bersifat pencegahan serta perbaikan agar
individu yang bersangkutan dapat menjalani perkembangannya dengan lebih mudah
serta merupakan salah satu bentuk konnseling dengan memanfaatkan kelompok untuk
membantu, memberikan umpan balik (feedback) dan pengalaman belajar (Keyla, 2011).
Gazda (1984) membedakan antara konseling
kelompok dengan konseling individual, yaitu:
ASPEK
|
KONS
KELOMPOK
|
KONS
INDIVIDUAL
|
Jumlah konseling yang dibantu
|
Antara 5-10 orang.
|
Hanya seorang saja.
|
Hubungan antar pribadi dalam
konseling
|
Hubungan antar pribadi terjadi
antara aggota kelompok atau konseli dengan konselor dan antar sesama anggota
atau konseli sendiri.
|
Hubungan antara pribadi terjadi
antara konseli dengan konselor saja.
|
Tanggung jawab konseling
|
Konseli selain bertanggung jawab
atas tingkah lakunya sendiri ia juga bertanggung jawab untuk membantu sesama
konseli lainnya dalam kelompok. Proses saling membantu antar konseli ini
memungkinkan mereka tidak terlalu tergantung pada konselor.
|
Konseli lebih banyak bergantung
pada konselor saja.
|
Pusat perhatian
|
Konseli-konseli dalam konseling kelompok
lebih memusatkan perhatian pada hal-hal yang terjadi pada kelompok (here and
now)
|
Konseli lebih terpusat padahal-hal
yang terjadi pada “there and then”
|
Reality testing
|
Memberi kesempatan kepada konseli
untuk reality testing terhadap masalah-masalah mereka maupun perubahan
tingkah laku yang ingin dicobanya.
|
Kemungkinan untuk mengadakan
reality testing hanya terbatas pada konselor saja
|
Insight
|
Dengan adanya kemungkinan untuk
mengadakan reality testing dalam konseling kelompok, maka perubahan tingkah
laku sering tanpa disertai insight.
|
Diperlukan insight sebelum
mengadakan perubahan tingkah laku yang nyata.
|
Suasana dalam situasi konseling
|
Adanya suasana permissive,
acceptance, support, dan tekanan dari kelompok sering mempermudah konseli
untuk mendiskusikan masalah yang dirasa sukar baginya.
|
Hanya mendapatkan suasana permissive,
acceptance,dan support hanya dari konselor sehingga terkadang
konseli sulit dalam mendiskusikan masalah yang sukar baginya.
|
(Ardilla, 2012)
Konseling individu
Keuntungan :
- Waktu dan tempat lebih flexible, sesuai dengan persetujuan konselor dan konseling
- Kerahasiaan lebih terjaga
- Hubungan interpersonal lebih terjalin dengan baik
- Tidak membutuhkan banyak alat dan bahan
- Proses konseling dilakukan lebih mendalam ke titik masalah yang sedang dihadapi
Kekurangan :
- Hanya melayani 1 orang saja
- Tidak semua orang mau untuk melakukan konseling individual
Konseling kelompok
Keuntungan :
·
Bersifat praktis
·
Anggota belajar berlatih perilakunya
yang baru
·
Kelompok dapat digunakan untuk belajar
mengekspresikan perasaan, perhatian dan pengalaman
·
Anggota belajar ketrampilan sosial dan
belajar berhubungan antarpribadi secara lebih mendalam dan
·
Mendapat kesempatan diterima dan
menerima di dalam kelompok.
Kekurangan :
·
Tidak semua orang cocok dalam kelompok
·
Perhatian konselor lebih menyebar atau
meluas
·
Mengalami kesulitan dalam membina
kepercayaan
·
Konseling mengharapkan terlalu banyak
tuntutan dari kelompok
·
Kelompok bukan dijadikan sebagai sarana
berlatih untuk melakukan
·
Perubahan namun sebagai tujuan.
Dra. Hallen A, M.Pd. 2002. Bimbingan dan Koseling. Jakarta: Ciputat Pers.
Pastorwisastro, S.Psi. 1984. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah
Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Keyla. 2011. Kelemahan dan Kelebihan
Konseling. www.ulankeyla.blogspot.com diakses
tanggal 25 September 2013.
Ardilla, Arni. 2012. Konseling Kelompok dan Konseling
Individual. www.arniardilla.blogspot.com diakses tanggal 25 September
Tidak ada komentar:
Posting Komentar